Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Penyakit Umum Pada Kambing, Cara Mencegah dan Pertolongan Pertamanya

Penyakit Cacingan Penyebab Penyakit cacingan pada kambing dapat disebabkan oleh cacing gilig, pipih dan cacing  pita. Gejala Kambing semakin kurus, bulu berdiri dan kusam, nafsu makan berkurang, kambing terlihat pucat, kotoran lembek sampai mencret. Penanganan Obat tradisional a.   Daun nanas yang dikeringkan dan dihaluskan, kemudian ditimbang 300 mg untuk 1kg berat badan kambing, dicampur air, selanjutnya diminumkan dan diulang 10 hari sekali (jangan diberikan pada ternak bunting). b.   Daun nanas segar dihilangkan durinya, ditimbang 600 mg untuk 1 kg berat badan kambing, kemudian diberikan pada kambing dan diulang 10 hari sekali (jangan diberikan pada ternak bunting). c. Biji Labu Kuning dapat diberikan langsung kepada kambing 2.    Obat pabrikan Biasanya menggunakan albendazole , valbanzen atau ivermectin yang diulang setiap 3 bulan sekali. Baca dosis dan petunjuk penggunaannya dengan tepat, bila ragu mintalah pendapat atau petunjuk dokter hewan setempat. Pe

Memberikan Pakan Kambing Yang Baik

Pakan kambing secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu pakan hijauan dan konsentrat. Pakan hijauan dapat berupa rumput alam, rumput yang dibudidayakan dan daun kacang-kacangan, sedangkan pakan konsentrat dapat berupa dedak padi. Rumput merupakan sumber tenaga atau energi bagi ternak kambing. Jenis rumput yang umum diberikan ternak adalah rumput alam (rumput lapangan). Jenis rumput yang dibudidayakan (ditanam) antara lain: rumput setaria, brachiaria dan clitoria ternatea.  Selain rumput, sisa hasil pertanian juga dapat digunakan sebagai sumber tenaga atau energi antara lain: dedak padi, kulit dan daun singkong, daun pepaya, batang kangkung, daun jagung dan jerami padi. Pakan sebagai sumber protein yang baik untuk pertumbuhan kambing antara lain: daun kacang tanah, daun kacang panjang, daun kedelai, daun gamal, daun turi, daun lamtoro dan daun kaliandra. Pakan hijauan: 10% dari berat badan Pakan konsentrat: 1% dari berat badan Jika hanya diberi pakan hijauan, maka

Mengatur Perkawinan Kambing

Kambing yang telah dewasa kelamin sudah dapat dikawinkan. Kambing dewasa kelamin umumnya pada umur 6-8 bulan (sudah mulai birahi). Umur dapat diketahui dengan catatan kelahiran atau dapat dilihat dari giginya. Sedangkan umur yang tepat untuk pertama kali dikawinkan 10–12 bulan untuk kambing betina, sedangkan umur lebih dari 1 tahun untuk kambing jantan. Hal itu untuk menghindari terjadinya masalah saat kambing tersebut hamil dan menyusui. Karena kambing yang belum cukup umur insidensi terjadinya masalah saat hamil dan menyusui tinggi. Tanda-tanda birahi pada kambing betina ; -   Gelisah -   Alat kelamin bagian luar bengkak, basah, merah dan hangat. -   Ekor digerak-gerakan. -   Diam bila dinaiki oleh pejantan. -   Nafsu makan berkurang. Lama berahi sekitar 30 jam, siklus birahi kambing sekitar 21-23 hari, sedangkan domba sekitar 17 hari. Waktu mengawinkan yang tepat adalah langsung setelah terlihat tanda-tanda birahi, untuk memudahkan proses kawin dan mengurangi resiko

Memilih Calon Pejantan dan Indukan Kambing

Pemilihan calon pejantan dan indukan dalam suatu peternakan, akan sangat menentukan keberhasilan peternakan tersebut. Oleh karena itu kita tidak boleh asal-asalan dalam memilihnya. Kita harus mempunyai kriteria calon pejantan dan indukan yang bagus. Berikut salah satu referensi kriteria calon pejantan dan indukan yang bagus. Pejantan Kondisi tubuh sehat, tubuh besar (sesuai umur), bulu bersih dan mengkilap, badan panjang, kaki lurus, tidak cacat, tumit tinggi, penampilan gagah, aktif dan nafsu kawin tinggi, mudah ereksi, buah zakar normal (2 buah, sama besar dan kenyal). Betina Kondisi tubuh sehat, tidak terlalu gemuk dan tidak cacat, bulu bersih dan mengkilap, alat kelamin normal, mempunyai sifat keibuan (mengasuh anak dengan baik), ambing (buah susu) normal (halus kenyal tidak terinfeksi atau terjadi pembengkakan), Jumlah puting susu hanya dua buah dan bentuknya lurus normal.

Kambing Muara

Kambing Muara dijumpai di daerah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara di Propinsi Sumatera Utara. Penampilannya kambing ini nampak gagah, tubuhnya kompak dan sebaran warna bulu bervariasi antara warna bulu coklat kemerahan, putih dan ada juga berwarna bulu hitam. Bobot kambing Muara lebih besar dibandingkan dengan kambing Kacang dan diduga kambing prolifik. Dari hasil wawancara dengan petani setempat kambing ini dulunya di datangkan oleh pemerintah setempat, tetapi pada saat pertama didatangkan banyak kambing yang mati akibat manajemen pemeliharaan kambing yang masih sangat tradisional dan dilepaskan sepanjang hari dilingkungan pedesaan. Tetapi ada seorang peternak yang berada pada pulau kecil di Danau Toba termasuk daerah Kecamatan Muara memelihara kambing ini dengan baik dan terus berkembang, lama kelamaan penduduk setempat membeli kambing tersebut dan mengembangkannya lagi di Kecamatan Muara yang terletak di pinggir Danau Toba daerah Kabupaten Tapanuli Utara. Secara