Kambing Muara dijumpai di daerah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara di Propinsi Sumatera Utara. Penampilannya kambing ini nampak gagah, tubuhnya kompak dan sebaran warna bulu bervariasi antara warna bulu coklat kemerahan, putih dan ada juga berwarna bulu hitam. Bobot kambing Muara lebih besar dibandingkan dengan kambing Kacang dan diduga kambing prolifik. Dari hasil wawancara dengan petani setempat kambing ini dulunya di datangkan oleh pemerintah setempat, tetapi pada saat pertama didatangkan banyak kambing yang mati akibat manajemen pemeliharaan kambing yang masih sangat tradisional dan dilepaskan sepanjang hari dilingkungan pedesaan.
Tetapi ada seorang peternak yang berada pada pulau kecil di Danau Toba termasuk daerah Kecamatan Muara memelihara kambing ini dengan baik dan terus berkembang, lama kelamaan penduduk setempat membeli kambing tersebut dan mengembangkannya lagi di Kecamatan Muara yang terletak di pinggir Danau Toba daerah Kabupaten Tapanuli Utara. Secara perlahan lahan kambing tersebut beradaptasi dengan kondisi topografi Kecamatan Muara yang bergunung-gunung dengan kemiring lereng bukit antara 15-50 derajat dan tanah berbatuan vulkanik, tetapi rumput dan ilalang serta tunbuhan semak banyak terdapat disekitar desa dan di lereng pegunungan sekitarnya.
Kambing Muara ini juga sering juga beranak dua sampai empat sekelahiran (prolifik). Walaupun anaknya empat ternyata dapat hidup sampai besar walaupun tanpa pakai susu tambahan dan pakan tambahan tetapi penampilan anak cukup sehat, tidak terlalu jauh berbeda dengan penampilan anak tunggal saat dilahirkan. Hal ini di duga disebabkan oleh produksi susu kambing relatif baik untuk kebutuhan anak kambing 4 ekor. Rata-rata bobot badan dewasa atau induk adalah sekitar 49,4 Kg dan pejantan dewasa sekitar 68,3 Kg. Dari penampilannya kambing ini termasuk tipe pedaging tetapi kemungkinan di duga bisa juga di kembangkan sebagai kambing tipe perah. Hal ini didasarkan penampilan ambing susu juga relatif lebih besar sehingga dapat meproduksi susu lebih banyak.
Dibandingkan dengan kambing Kacang dan Peranakan Ettawah (PE), kambing Muara ini nampaknya lebih baik dari segi produksi dagingnya. Lebar dan dalam dada kambing Muara lebih panjang jika dibandingkan dengan kambing PE, bentuk badannya bulat, cenderung mengarah kemiripan dengan tubuh kambing Boer. Bentuk telinga kambing Muara agak panjang dan jatuh tetapi telinga PE lebih panjang dan hidung tidak melengkung seperti kambing Boer atau PE. Tanduk sedang serta panjang badan lebih panjang dibandingkan dengan kambing Kacang.
Dibandingkan dengan kambing Kacang dan Peranakan Ettawah (PE), kambing Muara ini nampaknya lebih baik dari segi produksi dagingnya. Lebar dan dalam dada kambing Muara lebih panjang jika dibandingkan dengan kambing PE, bentuk badannya bulat, cenderung mengarah kemiripan dengan tubuh kambing Boer. Bentuk telinga kambing Muara agak panjang dan jatuh tetapi telinga PE lebih panjang dan hidung tidak melengkung seperti kambing Boer atau PE. Tanduk sedang serta panjang badan lebih panjang dibandingkan dengan kambing Kacang.