Akhir-akhir ini muncul berita yang cukup menarik dari dunia peternakan Indonesia. Saat ini, melalui Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang di Bogor telah berhasil memproduksi tujuh sapi jenis Belgian Blue. Di antaranya adalah enam ekor sapi hasil inseminasi buatan semen beku sapi Belgian Blue dan satu ekor sapi Belgian Blue murni hasil transfer embrio. Tapi apakah sapi belgian blue itu ? Apakah keunggulannya dibanding sapi lokal ?
Sapi belgian blue adalah jenis sapi yang dikembangkan oleh ilmuwan Belgia. Hasil dari pemuliaan genetik selama puluhan tahun. Belgian blue memiliki mutasi alami pada gen myostatin yang mengkodekan protein, Myostatin adalah protein yang menghambat perkembangan otot. Mutasi ini juga mengganggu pengendapan lemak, sehingga menghasilkan daging yang sangat padat. Gen myostatin belgian blue tidak dapat berfungsi dalam kapasitas normalnya, sehingga mempercepat pertumbuhan otot tanpa lemak. Pertumbuhan otot terutama disebabkan oleh perubahan fisiologis pada sel otot hewan (serat) dari hipertrofi menjadi mode pertumbuhan hiperplasia. Jenis pertumbuhan tertentu ini terlihat pada awal janin dari sebuah kehamilan induk sapi, yang menghasilkan seekor anak sapi yang lahir dengan dua kali jumlah serat otot daripada anak sapi tanpa mutasi gen myostatin.
Sapi Belgian Blue mampu meningkatkan rasio konversi pakan (FCR) karena asupan pakan lebih rendah dibandingkan dengan penambahan berat badan. Kemampuan untuk meningkatkan FCR pada hewan ini disebabkan oleh komposisi berat badan yang berubah yang meliputi peningkatan protein dan penurunan deposisi lemak. Struktur tulang Sapi Belgian Blue sama dengan sapi normal, meski memiliki sejumlah besar otot, yang menyebabkan mereka memiliki rasio daging terhadap tulang yang lebih besar. Sapi ini memiliki massa otot sekitar 20% lebih banyak rata-rata daripada sapi tanpa mutasi gen myostatin. Karena peningkatan otot sapi ini, diet yang mengandung protein tinggi diperlukan untuk mengkompensasi penambahan berat badan yang tinggi. Artinya sapi ini lebih banyak membutuhkan konsentrat daripada sapi lain.
Nilai plus dari sapi jenis Belgian Blue adalah karena karakteristik karkasnya yang superior. Namun, dengan penurunan kadar lemak ada penurunan marbling daging, yang berarti kelembutan daging berkurang. Pemotongan daging Belgian Blue juga memiliki kadar kolagen yang lebih rendah, yang menyebabkan kualitas protein daging meningkat.
Sapi Belgian Blue sering mengalami distosia (kelahiran pedet yang sulit), bahkan saat dikembangbiakkan dengan sapi jantan normal atau sapi perah, karena jalan lahir/pelvis sapi ini yang lebih sempit dari sapi lainnya. Selain dimensi panggul yang berkurang, berat lahir anak sapi yang besar, membuat kelahiran sapi ini lebih susah. Anak sapi yang baru lahir sangat besar sehingga operasi caesar secara rutin dilakukan untuk kelahiran sapi Belgian Blue.
Aspek ekonomis pembibitan dan pengembangan sapi Belgian Blue tidak dapat disimpulkan karena komplikasi yang dialami selama proses kelahiran dan kebutuhan pakan konsentrat yang tinggi dari sapi ini. Kebutuhan untuk operasi caesar saat melahirkan pedet sapi ini berarti meningkatkan biaya perawatan. Namun, nilai karkas sapi belgian blue ini meningkat karena hasil dagingnya juga banyak. Tingkat deposisi lemak yang lebih lambat menyebabkan umur panen sapi ini lebih panjang, yang berarti peningkatan biaya pemeliharaan pada hewan tersebut. Sapi Belgian Blue membutuhkan peternak dengan manajemen yang bagus dan tidak bisa diternakan dalam lingkungan yang keras. Untuk alasan ini dan lain-lain, efisiensi produksi sapi Belgian Blue masih belum jelas.
Intinya adalah kalau peternak Indonesia mau memelihara sapi Belgian Blue ini harus diikuti manajemen peternakan yang lebih bagus, bahkan harus diatas perawatan sapi jenis limousin dan simmental yang sudah dulu populer di Indonesia. Kebutuhan konsentrat sapi ini lebih banyak dari sapi pedaging manapun yang ada saat ini, sapi ini pun menuntut kualitas konsentrat yang tinggi. Sapi ini tidak bisa hidup di kondisi yang keras, dimana suhu tinggi dan kondisi pakan yang jelek harus dihindari untuk sapi jenis ini. Tapi kenapa kok peternak di Belgia sangat banyak yang memeliharanya walaupun biaya perawatannya mahal ? karena ini sapi asli Belgia jadi mereka bangga untuk mengembangkannya walaupun manajemennya lebih sulit.